Selasa, 06 Juli 2010

Tentang Bola Zabulani

Sejak Piala Dunia (PD) 1966, FIFA selalu meluncurkan bola resmi untuk Piala Dunia. Kali ini, bola resminya bernama Adidas ‘Jabulani’. Hanya saja, bola bercorak sebelas warna itu masih mendapat reaksi negatif dari pemain. Mengapa? Dalam beberapa PD terakhir, perbincangan soal bola resmi PD memang selalu mengemuka jelang penghelatan even sepakbola paling akbar sejagat itu. Bola resmi PD sebelumnya (2006), Teamgeist, dikritik terlalu ringan. Ketika itu, bek kiri timnas Brazil Roberto Carlos dan kiper timnas Inggris Paul Robinson, menyebut Teamgeist sebagai bola yang aneh serta sulit ditebak bila dalam kondisi basah. Bola Euro 2008, Europast, juga tak lepas dari kritik.
Nah, jelang PD 2010 Afrika Selatan, Adidas lantas meluncurkan Jabulani. Bola ini diklaim paling bundar. Nama Jabulani sendiri diambil dari bahasa Zulu, salah satu suku di Afsel, yang artinya perayaan. Produsen bola ini pun berharap Jabulani dapat menggambarkan citra Afsel.
Berdasarkan klaim Adidas, Jabulani dibuat dengan teknologi grip n groove. Dengan teknologi tersebut, bola diklaim menjadi lebih stabil, akurat, serta mudah dikontrol dalam kondisi apapun. Baik itu dalam keadaan kering, basah, atau bersalju sekalipun.
Jabulani
Adidas resmi memperkenalkan seri bola terbarunya yang dinamakan Jabulani untuk dipakai pada perhelatan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan
Jabulani sendiri merupakan sebuah kata dari salah satu bahasa yang ada di Afrika Selatan yaitu isiZulu yang artinya “perayaan”.
Bola ini memiliki 11 warna yang juga merefleksikan 11 pemain setiap tim, 11 bahasa resmi yang ada di Afrika Selatan, serta 11 komunitas imigran yang ada di negara yang pernah terkenal dengan politik apartheid ini.
Adidas sendiri mengklaim bola ini memiliki tingkat kestabilan yang tinggi karena hanya memiliki 8 panel yang satu sama lain tidak dijahit. Brand yang berasal dari Jerman ini telah menjadi menjadi penyedia bola resmi untuk Piala Dunia sejak tahun 1970.
Peluncuran Bola Resmi
Selaku sponsor dan partner resmi dari FIFA World Cup 2010, hari ini (5/12) pukul 00.00 WIB Adidas merayakan peluncuran bola sepak resmi yang akan dipakai dalam pertandingan Piala Dunia 2010. Perayaan juga dilakukan secara bersamaan dengan acara pengundian pertandingan di Cape Town, Afrika Selatan. Perayaan yang dilakukan di Indonesia ini juga bersamaan dengan tiga negara di asia tenggara lainnya yaitu Malaysia, Singapura dan Thailand.

Perayaan ini menghadirkan replika bola sepak resmi yang diberi nama JABULANI yang dalam bahasa Afrika Selatan berarti ‘untuk merayakan’ seberat 200 kg sebagai bentuk kepercayaan yang tinggi dari Adidas bahwa penggemar merupakan tulang punggung dari perayaan event terbesar bagi dunia sepak bola dunia.
Di sini juga diperkenalkan authentic jersey yang akan dipakai oleh 12 tim yang disponsori oleh Adidas, di antaranya Afrika Selatan, Argentina, Perancis, Meksiko, Yunani, Jerman, Spanyol, Denmark, Paraguay, Jepang, Nigeria dan Slovakia. Di mana jersey ini telah menggunakan teknologi TECHFIT PowerWeb yang diyakini dapat meningkatkan kekuatan pemain sebanyak 5,3%, kekuatan lompatan sebanyak 4%, kecepatan berlari sebesar 1,1% dan peningkatan daya tahan otot sebesar 0,8 %.
Authentic jersey yang akan dipakai oleh para pemain di lapangan akan ditawarkan sebagai koleksi terbatas untuk kolektor dalam kemasan khusus (cuma 100 item di Indonesia) seharga Rp 1.399.000,- dan untuk replika seragam resminya akan dijual dengan harga Rp 599.000,- Acara dimeriahkan oleh penampilan RAN, fashion show Adidas, dengan MC Darius Sinathrya dan VJ Marissa. Semakin marak dengan beberapa undangan artis seperti Tya Ariesta, Donna Agnesia, Mike Lewis, Oki Agustina, dll.
Saat di-launching, Jabulani langsung mendapat pujian dari dua bintang sepakbola dunia, yaitu kapten timnas Jerman Michael Ballack, serta gelandang sekaligus mantan kapten timnas Inggris, David Beckham. Mereka bilang Jabulani adalah bola yang ideal. Kebetulan, mereka berdua lantas tidak jadi berangkat ke PD kali ini, lantaran mengalami cedera. Sementara di saat yang sama, jelang PD 2010 ini, Jabulani ternyata kemudian mengundang lontaran kritik dari banyak pemain kelas dunia lainnya.
Lihat saja daftar bintang lapangan yang melontarkan kritik kepada Jabulani. Mereka rata-rata adalah kiper ternama, seperti kiper timnas Spanyol Iker Casillas, Gianluigi Buffon (Italia), Julio Cesar (Brazil), serta Claudio Bravo (Cile). Namun bukan hanya kiper yang mengeluh. Striker Italia Giampaolo Pazzini juga mengeluhkan Jabulani. Tanpa tedeng aling-aling, Pazzo – sapaan Pazzini – menyebut bahwa Jabulani layaknya bola yang dijual murah di supermarket. Bola itu menurutnya terlalu sulit ditebak.
Sementara Claudio Bravo, punya ungkapan lain untuk Jabulani. Dia menyebut Jabulani sebagai beach ball. Bila Europass, bola resmi Euro 2008, dikritik karena menyulitkan bagi kiper, Jabulani dianggap menyulitkan bagi semua pemain. Para pemain itu menyebutkannya sebagai bencana. Penyebabnya, saat sedang melayang di udara, pergerakan Jabulani dikatakan sulit diprediksi. Dampaknya, bola itu jadi sulit diantisipasi. Kesulitan terbesar tentu ada pada kiper, serta berikutnya adalah striker yang mengandalkan bola atas. Dengan begitu, butuh adaptasi lebih banyak bagi tim yang bermain dengan mengandalkan bola-bola atas.
Hanya saja, berdasarkan hasil ujicoba lainnya, Jabulani justru disebut sebagai bola yang memiliki akurasi yang bagus. Hal itu sudah dijajal di beberapa even. Ya, PD 2010 bukan jadi ajang pertama bagi Jabulani. Pada PD Antarklub 2009 di Uni Emirat Arab, Jabulani juga sudah digunakan. Dan kenyataannya, tidak ada komplain dari sejumlah klub yang tampil di even yang dijuarai Barcelona itu.
Tidak juga terdengar kritik keras dari para pemain di Liga Clausura Argentina pada 2010, serta Major League Soccer AS 2010, terhadap bola resmi PD 2010 itu. Padahal, dua even tersebut sudah menggunakan Jabulani sebagai bola resmi.
Bisa jadi ini karena para pemain belum terbiasa saja. Buktinya, Petr Cech, kiper Republik Ceko malah menyatakan tidak ada masalah dengan Jabulani. Tapi, sama dengan Ballack dan Beckham, Cech justru tidak berangkat ke PD 2010, karena Republik Ceko tidak lolos. (ham)

Bola Resmi Piala Dunia
  • PD Nama Bola Apparel
  • 1966 Special Edition Slazenger
  • 1970 Telstar Adidas
  • 1974 Telstar Durlast Adidas
  • 1978 Tango Adidas
  • 1982 Tango Espana Adidas
  • 1986 Azteca Mexico Adidas
  • 1990 Etrusco Unico Adidas
  • 1994 Questra Adidas
  • 1998 Tricolore Adidas
  • 2002 Fevernova Adidas
  • 2006 Teamgeist Adidas
  • 2010 Jabulani Adidas
  • 2014 Samba Adidas

Berbagai kontroversi dan kritikan Untuk Jubilani Adidas

Menyusul banyaknya kritikan terhadap bola resmi Piala Dunia 2010, Jabulani, pihak Adidas justru bingung bola tersebut menuai banyak kritikan. Sejumlah kiper papan atas, seperti Julio Cesar (Brasil), Iker Casillas (Spanyol) dan Gianluigi Buffon (Italia), dan striker Italia Giampaolo Pazzini, mengkritik kinerja bola Jabulani yang akan digunakan di Piala Dunia 2010.
Semua pemain tersebut mengkritik Jabulani karena bergerak tidak menentu atau berubah arah jika ditendang. Hal tersebut jelas sangat menyulitkan seorang kiper. Menanggapi kritikan tersebut, juru bicara Adidas, Thomas van Schaik, justru mengaku bingung dengan banyak kritikan menjelang Piala Dunia. Pasalnya, mereka berkilah Jabulani sudah digunakan sejak Desember 2009 dan hingga kini mendapat respon positif.
“Kami mulai menggunakan bola ini pada Desember lalu di sejumlah liga di seluruh dunia. Semua respon yang kami terima adalah positif,” ujar Schaik seperti yang dilansir AP. “Selain itu, kami mendistribusi bola ini kepada semua finalis jadi mereka bisa terbiasa menggunakan bola ini. Sayangnya mereka tidak mengambil kesempatan hal itu, dan kami hanya mendengar kritikan itu saat ini. Saya cukup terkejut dengan kondisi ini.”
Pada dua Piala Dunia sebelumnya, bola buatan Adidas juga mendapat kritikan, namun Schaik yakin semuanya akan hilang begitu Piala Dunia 2010 berjalan. “Jika Anda melihat ke belakang, selalu ada kritikan terhadap bola sebelum Piala Dunia dimulai, tapi setelah itu Anda melihat gol indah atau penyelamatan luar biasa,” papar Schaik. “Bola ini punya akurasi lebih baik, membuat pemain terbaik dunia semakin baik dalam bermain. Memang benar saya juga masih ingat sekali piala dunia di jerman kemarin dimana bolanya juga dikritik, namun setelah piala dunia berlangsung semua melupakan kritikan itu dan fokus ke pertandingan
Kritikan masih terus datang untuk bola resmi Piala Dunia. Kali ini giliran kiper timnas Inggris, David James yang mengatakan Jabulani akan sangat mengerikan bagi setiap kiper di Piala Dunia. Bola resmi buatan Adidas itu sebelumnya sempat mendapatkan kritikan dari beberapa kiper peserta Piala Dunia. Setelah sebelumnya kritikan datang dari Iker Casillas dan Gianluigi Buffon, kali ini datang dari James.
Bagi kiper Portsmouth itu, Jabulani bisa membuat penjaga gawang seperti orang bodoh. “Bola ini sangat menakutkan. Ini mengerikan, tapi ini juga mengerikan bagi semua orang,” kata James seperti dilansir Daily Express. “Tidak ada cara yang pasti untuk mengatasi, selain banyak melakukan latihan menembak. Salah satu tendangan bebas Frank Lampard menghadapi Jepang bergerak liar jadi ini akan sangat menarik,” ungkapnya “Ada keraguan ada beberapa gol yang dicetak di turnamen ini dimana di turnamen sebelumnya dengan bola berbeda tidak dapat mencetak gol. Ini akan memungkinkan pemain mencetak gol tambahan tapi membuat kiper tampak bodoh,” ujarnya.
Pazzini Kecam Bola Resmi Piala Dunia 2010 Jabulani
Striker Italia, Giampaolo Pazzini menyatakan bola resmi Piala Dunia 2010, Jabulani yang dilansir Adidas sebagai “bencana”. Italia sedang berlatih dengan menggunakan Jabulani di markas latihannya di Sestriere agar terbiasa menggunakannya ketika tampil di Afrika Selatan. “Bola itu petaka bagi setiap kiper jika mereka kebobolan. Itu lantaran mereka tidak bisa menebak arah bola dan ini sulit dikendalikan. Ketika Anda melompat untuk menanduk bola dari sepak pojok tiba-tiba bolanya akan bergerak dan Anda kehilangannya,” kecam Pazzini.
Sebelumnya, kiper Brasil Julio Cesar mengklaim Jabulani “mengerikan” dan “tidak baik”. Pazzini sedang berusaha keras untuk tampil pada debutnya di Piala Dunia setelah mencetak satu gol dalam enam pertandingan buat Italia. Musim ini ia berhasil menceploskan 29 gol dalam 38 pertandingan untuk membantu Sampdoria tampil di Liga Champions musim depan.
Jika terpilih, Pazzini kemungkinan akan bermain di belakang Alberto Gilardino pada skad inti Marcello Lippi. Menanjaknya performa Gila membuat Pazzini hengkang ke Il Samp untuk bisa tampil sebagai pemain reguler. “Saya terbiasa bermain dengan Alberto, yang membantu saya bahkan ketika saya meninggalkan Fiorentina. Tidak ada rivalitas, saya sangat gembira ketika ia tampil bagus,” tegas Pazzini.
Tak hanya kalangan kiper yang mengeluhkan performa Jabulani. Mulai dari bek sampai striker pun juga mengaku tak puas dengan kualitas bola resmi Piala Dunia 2010 itu. Lionel Messi menjadi pemain terakhir yang masuk dalam daftar pemain yang kecewa dengan Jabulani. Striker Argentina itu menilai Jabulani sulit untuk dikontrol. “Bola ini sangat menyulitkan untuk penjaga gawang dan juga kami para pemain,” tukasnya seperti dikutip Reuters. “Saya berharap kami bisa terbiasa dengan bola ini karena kami memang tak punya pilihan lain,” tandasnya di camp latihan Universitas Pretoria. Ditambahkan Messi, di skuad Argentina, dia memiliki peran yang berbeda dengan di Barcelona dan dia puas dengan posisi barunya itu. “Saya bermain lebih ke dalam dari biasanya, sehingga bisa lebih dekat dengan gelandang, yang bisa memberi kesempatan saya bermain dan membuat saya lebih nyaman,” tegasnya.
Jabulani juga mendapatkan kritikan pedas yang datang dari kiper nomor satu Brasil, Julio Cesar. Saat ini, Cesar tengah berlatih bersama skuad Tim Samba di Johannesburg. Kiper andalan Inter Milan, sengaja menghabiskan waktu untuk membiasakan diri dengan Jabulani. Namun Cesar sama sekali tidak menyukai bola resmi tersebut. “Bola ini sangat buruk, buruk sekali. Ini seperti anda membeli bola dari sebuah supermarket,” cetus kiper 30 tahun itu. Hal yang sama juga diungkapkan Wendell. Pelatih kiper Brasil ini menjelaskan betapa berbahayanya Jabulani. Bola itu bisa membuat kiper-kiper tim Piala Dunia membuat kebobolan. “Bahayanya buat kiper adalah ketika mereka harus mengamankan gawang dari kesalahan. Jika tidak, maka bola itu akan masuk ke dalam gawang,” tandas Wendell dilansir Football-Italia, Sabtu (29/5/2010). Cesar bukan kiper pertama yang mengkritik bola resmi Piala Dunia tersebut. Sebelumnya, kiper andalan Prancis Hugo Lloris juga melakukan hal yang sama dalam latihan pekan ini.
Bahkan kesalahan besar kiper Inggris green saat dibobol Amerika juga menyalahkan pada bola Jabulani yang sulit ditebak. Kapten Inggris Steven Gerrard mengomentari blunder kiper Robert Green yang membuat The Three Lions kehilangan dua poin. Gelandang Liverpool ini membela Green dengan mengatakan bahwa terlepasnya bola yang sempat tertangkap itu adalah peristiwa yang aneh. Bisa saja bolanya lah yang bermasalah, seperti yang selama ini ramai dibicarakan. “Ini adalah salah satu keanehan. Saya tidak berpikir bisa mengkritik kiper. Orang sudah membicarakan tentang bola (Jabulani) itu dan ini rumit,” kata Gerrard, seperti dikutip Skysport, Minggu (13/6/2010). Gerrard sebelumnya membuat Inggris unggul pada menit ke empat, namun di menit 40 gelandang AS, Clint Dempsey menyamakan kedudukan dengan tendangan jarak jauh yang sempat tertangkap Green namun terlepas dan masuk ke gawang. “Rob akan belajar dari ini dan akan melakukan penyelamatan penting yang akan membuat kami menang. Kami semua berada di belakang dia.Memang itu mengejutkan bagi kami,” jelas Gerrard.

Robert Green berusaha mengejar bola yang lepas dari tangkapannya.(foto:Reuters)

Penciptanya Puas Dengan Teknologi Tinggi Jabulani

Terlepas dari banyaknya kritikan yang dilontarkan, pembuat bola resmi Piala Dunia 2010 (Jabulani), Hans-Peter Nuernberg, mengaku puas dengan debut bola hasil kreasinya itu pada laga pembuka Afrika Selatan lawan Meksiko di Soccer City Stadium, Jumat (11/6). Nuernberg adalah seorang insinyur senior di perusahaan olahraga Jerman, Adidas, yang menjadi desainer utama Jabulani. Ketika perhatian seluruh isi stadion tertuju pada pertandingan, Nuernberg hanya fokus pada penampilan bola ciptaannya itu.
Ia mengamati bagaimana cara bola itu memantul dan melengkung serta meneliti reaksinya saat disundul, saat tendangan bebas atau ketika ditangkap atau ditepis oleh kiper. Dan, Nuernberg mengaku puas dengan apa yang terjadi. “Saya sangat menikmati pertandingan itu, tapi tentu saja saya mengamati pergerakan bola dengan sangat teliti. Ini momen istimewa yang sarat emosi saat menyaksikan ‘bayi’ kami terbang sempurna di udara,” tutur Nuernberg. Adidas telah menjadi penyuplai bola resmi Piala Dunia sejak 1970 dan mereka memegang hak itu hingga 2014.
Desain mutakhir dari bola Piala Dunia ciptaan Adidas itu merupakan salah satu yan paling kontroversial. Bola itu dilengkapi oleh sejumlah inovasi high-tech termasuk tonjolan-tonjolan mikro di permukaannya yang ditujukan untuk lebih menstabilkan arahnya. Tapi, inovasi Itu justru mendapat kritikan terutama dari para kiper yang menuding arah bola itu sulit diprediksi.
Adidas Heran
Adidas tidak tinggal diam menanggapi banyaknya kritikan tentang performa bola resmi Piala Dunia 2010 yang mereka produksi, Jabulani. Mereka justru heran kenapa kritik baru dilontarkan sekarang. Jabulani dikeluhkan banyak pemain termasuk kiper-kiper top seperti Iker Casillas (Spanyol), Gianluigi Buffon (Italia) dan Julio Cesar (Brasil). Striker Luis Fabiano (Brasil) menyebutnya “aneh”, penyerang Giampaolo Pazzini (Italia) memandangnya sebagai sebuah “petaka”.
Dalam keterangannya, juru bicara Adidas Thomas van Schaik menegaskan bahwa Jabulani sudah diuji dan dinyatakan lulus sejak lama. Berbulan-bulan tidak ada yang mengeluhkan, tapi kini semua bersuara seragam. “Kami mulai menggunakannya di bulan Desember di berbagai liga,” ujar Van Schaik kepada AP yang dilansir YahooSport. “Semua respons yang kami terima positif.” “Di atas semua itu, kami telah mendistrbusikan bola ini ke semua finalis (Piala Dunia) supaya mereka terbiasa. Sepertinya mereka tidak mengambil keuntungan dari itu, kalau kami cuma mendengarkan kritikan-kritikan itu sekarang. Saya cukup terkejut dengan keadaan ini.”
Meski media sering mengutip pemain yang mengeluhkan Jabulani, tapi ada juga yang merasa oke-oke saja dengan bola tersebut. Mario Gomez termasuk di antaranya. “Agak sakit sedikit, tapi kalau kamu menendang dengan tepat, bola akan melayang,” tukas penyerang Jerman yang cukup terbiasa mencetak gol dengan Jabulani untuk Bayern Munich itu.
Pada intinya Adidas merasa yakin bahwa bola ini sudah dirancang sedemikian rupa untuk memberi kenyamanan terbaik untuk para pemain. Segala kritikan akan lenyap begitu turnamen dimulai. “Selalu ada kritikan tentang bola sebelum Piala Dunia, tapi habis itu tidak ada setelah kita melihat banyak gol hebat dan penyelamatan gemilang,” imbuh Van Schaik.

1 komentar:

Silakan tulis komentar anda !!!

Daftar Arsip Blog